Tujuh Hari Menuju Taubat

Secara kebetulan saya dan seorang teman menonton sebuah acara reality show berjudul Tujuh Hari Menuju Taubat hari Sabtu kemaren di LaTivi. Waktu itu, kisah taubat seorang waria-lah yang diangkat. Berkat bujukan si David Chalik, presenter acara, dan arahan serta bimbingan dari seorang ulama, selama tujuh hari si waria menjadi santri di sebuah pondok pesantren. Atas hidayah dari Tuhan, si waria yang awalnya menyebut dirinya dengan panggilan Mpok Mumun, diluruskan jalannya, dan kembali pada fitranya sebagai seorang laki-laki yang taat menjalankan perintah agama, sekarang hanya boleh memanggilnya dengan sebutan Bang Ari. (nama aslinya Mundari) Semuanya diizinkan Tuhan terjadi dalam tujuh hari.

Bertanya pada diri sendiri, kalau saya butuh berapa hari untuk bertaubat?

Secara tampak saya adalah jauh lebih baik dibanding bang Ari. Saya tumbuh dan dibesarkan disebuah keluarga yang cukup taat menjalankan perintah agama. Bapak sayapun, terbilang puluhan tahun menjabat sebagai pengurus masjid yang cukup disegani di lingkungan rumah. Dan lebih dari duapuluh dua tahun saya menjalani kehidupan, tidak sekalipun saya berkeinginan untuk menentang kodrat jenis kelamin yang ditetapkan Tuhan. Saya adalah lelaki tulen.

Saya juga punya status sosial yang juga lebih baik. Karena tidak seperti Bang Ari yang dianggap memiliki kelainan dan acapkali diejek masyarakat, saya adalah orang yang cukup ternama di lingkungan. Saya pernah punya jabatan di organisasi kampus. Saya juga cukup disegani karena sering berbuat kebaikan tanpa pernah meminta imbalan.

Jadi secara teorinya saya palingan cuma butuh dua atau tiga hari. Atau tidak butuh sebenarnya, karena toh sampai sekarang saya rajin sholat, rajin bersedekah, tidak pernah bolong puasa Ramadhan, dan saya juga bisa mengaji.

Di tengah kekaguman dan kebanggan saya pada diri sendiri tiba-tiba sebuah teguran teman membuat saya tersentak akan kehinaan diri ini.

Walau sangat jarang sekali meninggalkan sholat, namun sampai sekarang seringkali sholat tak lebih dari sekedar melepas kewajiban. Gerakan sholat tak khusu’. Tiap kali sholat sendiri gerakan dan bacaan begitu cepat. Alhasil ketika ada orang lain yang sedang sholat di samping saya, seringkali saya berpura-pura melamakan sholat. Apalagi jika yang disebelah saya adalah anak kecil. Masa dia yang mulai sholat duluan, tapi saya yang selesai duluan. Malu jika kelihatan kualitas sholat saya lebih rendah di banding anak kecil.

Jika sholat berjamaah, tak jarang pula saya suka menggerutu dengan imamnya. Telah habis semua hapalan ayat pendek saya bacakan, tapi ia tak jua kunjung selesai membaca ayatnya. Kalau sudah begini, bukannya jadi khusu, alih-alih saya malah bengong sambil sesekali menggoyang lutut yang mulai penat berdiri.

Sore-sore, ketika sedang asiknya menonton Bajaj Bajuri, dan tiba-tiba muncul tayangan adzan, secara refleks saya mengganti chanel tivi, mencari tontonan yang lain yang belum ada tayangan adzannya, bukan bersegera sholat.

Ikutan mendengar pengajian menambah ilmu agama? Sudah jarang juga saya ikuti. Jangankan ikutan pengajian, khotbah tiap jumatan saja acap kali saya lewati dengan tertidur. Bahkan tak jarang waktu khotbah memang saya niatkan untuk beristirahat sejenak dari padatnya rutinitas.

Tapi terlepas dari itu semua, seperti yang saya sampaikan tadi, saya punya nama yang cukup baik di lingkungan. Beberapa kali saya pernah diminta untuk menjadi pembicara di berbagai acara keagamaan. Walaupun materinya bukan tentang akidah, tapi tentu saja tidak semua orang bisa.

Lain waktu saya pernah juga saya diminta menjadi tim penguji calon ketua sebuah organisasi keagaaman di kampus. Nasehat-nasehat, pandangan saya tentang bagaimana seharusnya kriteria calon yang baek dan calon mana yang memenuhi kriteria tersebut cukup didengarkan. Menjadi panitia penerimaan calon siswa TPA/TPSA di masjid dekat kostan pun pernah saya lakoni.

Sedangkan dikeseharian, jika waktu sholat datang, tidak jarang sayalah yang didaulat sebagai Imam sholat. Semuanya itu bukanlah saya yang mengajukan diri tapi oranglah yang meminta.

Apakah saya orang baik, orang yang agamanya bagus? Mungkin itulah yang orang anggap tentang saya. Tapi mungkin itu hanyalah topeng yang saya tampilkan dalam bersosialisasi.

Padahal saya ternyata lebih rendah dari seorang waria.

Saya juga seringkali bertaubat, tapi seringkali itu juga hanya terjadi ketika saya sedang ditimpa musibah, ketika kapal feri yang saya tumpangi terjebak badai di selat Sunda, ketika saya menghadapi ujian masuk perguruan tinggi, ketika saya sedang menderita deman tinggi padahal tugas kuliah sedang banyak-banyaknya, atau ketika saya begitu berharap seorang perempuan mau menerima saya sebagai pacarnya.

Sungguh benar-benar celaka diri ini. Kalau orang seperti Bang Ari saja butuh waktu tujuh hari untuk bertaubat, mungkin saja butuh lima, tujuh atau sepuluh episode acara Tujuh Hari Menuju Taubat buat saya.

Semoga saja di luar sana tidak ada orang yang juga hina seperti saya, semoga saja saudara-saudara sekalian bisa mengambil pelajaran dari hinanya seorang saya.

Semoga tujuh hari menjelang Ramadhan, adalah jalan yang ditetapkan Tuhan untuk kita Tujuh Hari Menuju Taubat. Amin.

Author: Beni Suryadi

Laki-laki, Islam, Minang, Indonesia. Seorang bapak, seorang suami yang berbahagia. Sesekali senang menulis tentang diri dan kehidupan.

35 thoughts on “Tujuh Hari Menuju Taubat”

  1. Beniiiiii………..long time no read ur blog..hehehe..
    apa kabar?
    biarpun masih 5 hari lagi…(bner gak ya itungannya..)
    met shaum ya…semoga, shaum kita semua diterima oleh Allah..

    Happy Shaum..hehehe..

  2. TOLONG dong kasih alamat pondok pesantren yang ada di acara tujuh hari menuju taubat saya butuh banget nih
    untuk konsultasi
    thanks much

  3. mas Eko dan mbak Aninda (maaf jika salah)

    maaf saya tidak tahu alamatnya, saya kebetulan nonton di tivi saja…
    mungkin next time pas nonton saya liatin di credit nya, mungkin saja ada.

    terima kasih sudah membaca =)

    +mona..kamana wae?

  4. sebenarnya saya suka skeptis dengan reality2 show di tv indonesia (biasanya profit oriented bgt!) but untuk yang satu ini (7 hr menuju tobat) saya sedikit menaruh harapan, minimal suka berpikir : jangan sampe gw masuk acara itu ! 😀

    met puasa smuanya…jangan lupa :berbukaaaaalah dengan yaaang maaaniiissss (pesan sponsor tuh..) :p

  5. Ben, postinganmu bikin aku mikir berhari-hari. Thanks ya. Jadi banyak instropeksi. Btw, selamat berpuasa ya, moga diberi kekuatan menjalaninya hingga akhir Ramadhan. Menu permintaanmu sudah kutulis, tapi belum sempet diposting. Sabar ya…Hehehehe…

  6. 😮 rasanya gw gak percaya ini masih beni yang sama. tapi ostingan yg ini bagus. keknyah disini t4 lo merenung yah? klo yg disono t4 lo ngocol n memermalukan diri wekekekkkk…. :p

  7. barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal tuhannya.gmana bs khusuk kalo ga kenal tuhannya,sama aja boong..menipu diri sendiri.pelajari tarekat..belajarlah kholwat.kalo mau lebih jelas sms ke 081808566642

  8. taubat adalah hak dan kewajiban semua umat muslim, karena dari itu apapun status kita wajib taubat…
    menyikapi hal; trs diatas tayangan 7 hari menuju taubat belum menyentuh semua status…kenapa target utamanya preman,psk??? kenapa bukan pejabat atau pengusaha, belum tentu denganstatus itu dia juga melakukan minimal sholat 5 waktu…
    thx

  9. terima kasih sudah mengingatkan mas (pak) Danny
    buat antey, mungkin kita beraninya cuma sama yang ecek”..mungkin sedikit analogi bisa baca tulisan saya yang “Saya (harusnya) Masuk TV”

    terima kasih dah membaca blog saya =)

  10. ASS.saya mau agar team 7hari menuju taubat bisa menyadarkan preman yang ada dikampung saya yang sering memalak tukang delman dan tkng ojek.dan kadang”suka mencuri juga!!
    Namanya :ANTON
    Alamat :kp Cijeungjing padalarang kab bandung
    saya sangat mengharapkan sekali kedatangan team 7hari menuju taubat..wass

  11. maaf iret..saya juga bukan represntatif dari pihak 7 hari menuju taubat atau pihak Lativi..tulisan ini hanya sekedar opini saya tentnag acara tersebut.

    mungkin pembaca blog ini bisa membantu
    terima kasih
    =)

  12. Tidak ada makhluk yang bernama manusia yang belum pernah berbuat salah. Tapi orang yang berbuat salah bisa berubah menjadi orang yang baik-baik. sebagaimana sabda Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya: “Setiap bani Adam pasti mempunyai kesalahan dan sebaik-baik orang yang salah adalah yang mau bertaubat.” (HR: Ahmad, At-Tirmidzy dan yang lain, sanadnya hasan). Jadi kita bisa mengambil petunjuk bahwa syarat untuk menjadi orang yang baik setelah berbuat salah ini tidak lain adalah dengan bertaubat.

  13. Taubat menurut firman Alloh ‘Azza wa Jalla dan RasulNya di samping meliputi hal-hal di atas juga meliputi tekad dan kemauan untuk melaksanakan apa yang diperintahkanNya dan konsisiten dengannya. Jadi, orang yang bertaubat bukan semata-mata meninggalkan perbuatan buruk, bertekad untuk tidak mengulangi, dan menyesal belaka. Tetapi ia juga harus bertekad untuk melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Alloh ‘Azza wa Jalla dan RasulNya. Itulah hakikat taubat.

    Jadi, hakikat taubat adalah kembali kepada Alloh ‘Azza wa Jalla dengan mengerjakan apa-apa yang dicintaiNya dan meninggalkan apa-apa yang dibenciNya atau kembali dari sesuatu yang dibenci kepada sesuatu yang dicintai. Kembali kepada apa yang dicintai adalah bagian dari sebutan taubat, sedangkan meninggalkan apa yang dibenci merupakan bagian yang lain lagi. Oleh karena itu, Alloh ‘Azza wa Jalla mengaitkan keberuntungan dan kebahagiaan yang mutlak dengan melaksanakan perintah Alloh ‘Azza wa Jalla dan meninggalkan laranganNya, sebagaimana firmanNya, yang artinya: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kalian beruntung.” (QS: An-Nuur : 31).

  14. asswr. mohon kasih tau semua yang berkenaan dengan alamat 7 hari menuju taubat, saya butuh buanget buat, tetanga saya, pls kalau ada yang tau, buat mas beni tolong ya, suqron. wasswr

  15. Asalamualla’ikum,Wr,Wb
    Saya sangat berminat sekali menjadi peserta “7 Hari menuju Taubat”, namun bagaimana ya caranya.
    Mohon barangkali ada yg berkenan meberikan informasinya kepada saya.
    sangat ditunggu.
    Terimakasih
    Wasalamualla’ikum,Wr,Wb

  16. saya punya saran kepada tim 7 hari menuju tobat!!! gimana kalau para pejabat korup yang ada di indonesia ini dilakukan shock therapi secara masal. syokrun katsiran

  17. ass… saya punya saran kepada tim 7 hari menuju tobat!!! gimana kalau para pejabat korup yang ada di indonesia ini dilakukan shock therapi secara masal. syokrun katsiran

  18. mas kenapa kisahmu sangat mirip dengan kisah ku, sampai saat ini. cuma bedanya …
    mas beni lebih dahulu menyadari perjalanan hidup ini dibanding saya…
    trimakasih tulisan mas cukup membuat saya merenung!!!!

  19. assalamualaikum….tolong dong saya di kasih alamatnya ” 7 hari menuju taubat”,kebetulan kakak saya udah lama punya masalah dengan Narkoba…kebetulan saya sering ngikutin acara ini…makanya kami sekeluarga mau berencana masukin dia di pesantren ini.jadi kalo bisa secepatnya balas email saya ini..makasih sebelumnya.

  20. assalamualaikum wr wb
    kepada tim menuju taubat yg saya harapkan
    saya ingin sekali dapat ikut dlm acara ini karena selama ini saya sangat gemar sekali berbuat maksiat setiap hari saya selalu onani dan menonton bokep bahkan sering juga jajan di lokalisasi saya ingin sekali bertobat, tetapi tdk bisa saya mohon bantuannya agar saya dapat bertobat kpd Allah
    wassalam

  21. saya ingin mendaftarkan temen saya karena dia sering pulang pagi dan suka maen perempuan di pinggir jalan dan sering mangkal di taman lawang agar temen saya bisa kembali ke jalan yang benar wassallam.

  22. 7 Hari menunuju sebuah acara reality show yg cukup menantang dan menarik. mungkin sekedar saran saja. Digambarkan seorang pendosa yang akan mendapatkan balasan berupa siksaan, namun sayang disitu tidak mendapat gambaran bagaimana ketika orang itu kelak menjadi hamba yang sholeh, ada baiknya hal itu juga diberikan juga kepada mereka yang mengikuti 7 hari menuju taubat

  23. saya suka acara ini tapi mengapa dalam acara ini pembalasan bagi orang yang berdosa selalu pada ending acara?

  24. tolong dong kasih tau caranya menjadi peserta 7 hari menuju taubat or alamat pesantrennya, saya butuh banget bwat nyadarin seseorang cs selama ini siapapun yang ngasih tau ni orang ga pernah didengerin ma ni orang.

    tolong banget!!!
    tar dikirim ke friendster saya aja( netty_gumaisha@yahoo.com)
    makasih banyak..

  25. Bismillah….
    Secara tidak sengaja saya masuk blog ini. namun Alhamdulillah banyak pelajaran yang dapat saya ambil.

  26. alhamdllah wlupn z br tw ol it gmn..tp z sengja tuk pntar hnya tuk menmbh wawasn z…n z bersyukur dg adax tobat seorg waria..z snang skali..krn apa yg dialami bang ari hmpr persis dg kjadian dlm hdup z…z jg pengen skali hdup lyak sperti org2 lainx yg hdup normal yg mempnyai rmh tgga yag sakinah n mawaddah…ada kh yg bs membntu z dmn pesntren it….skrang z ada dipapua..mksh wss

Leave a reply to denny Cancel reply